Dua 'perjalanan' Di Hutan Kecil

Edisi: 44/44 / Tanggal : 2016-01-03 / Halaman : 150 / Rubrik : TER / Penulis : Seno Joko Suyono, ,


JALANAN licin. Hujan masih belum sepenuhnya reda, Sabtu malam, 19 Desember lalu. Begitu masuk pintu gerbang, terasa di kanan-kiri bayang-bayang lebat pohon dalam kegelapan. Lilin-lilin kecil ditaruh di tanah untuk penunjuk jalan. Pada pengujung tahun ini, sebuah eksperimen tak terduga disajikan Lab Teater Jakarta di Hutan Kota Sangga Buana, Kali Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta. Tak banyak yang tahu Jakarta memiliki kawasan hutan seluas kurang-lebih 120 hektare, terentang sepanjang 38 kilometer mengikuti Sungai Pesanggrahan.

Berjalan beberapa menit, setelah itu kita melihat sebuah persimpangan. Ke bawah ada jalan curam. Di kiri, di antara pohon-pohon besar, terlihat ada saf-saf tempat duduk dari bambu. Posisi duduk mengarah ke bawah. Ternyata di bawah terdapat area tanah yang dikelilingi rimbunan semak, dibuat sebuah stage. Sorot cahaya mula-mula menampilkan seorang aktor (Aseng Komaruddin) membawa belencong—alat penggali batu atau pemecah batu. Ia berbicara tentang sebuah mata air. Ia mengayun-ayunkan belencongnya. Inilah pertunjukan Mata Air Mata karya sutradara Bambang Prihadi.

Suasana alam memang membuat pertunjukan ini jauh berbeda dengan sebuah pertunjukan di gedung. Apalagi gerimis masih mengguyur. Naskah Bambang berkisah tentang seseorang bernama Tuamata, yang mata airnya kering dan ingin agar masyarakat ataupun dunia "lelembut" membantu mengalirinya. Ini bukan drama realis. Naskah Bambang menampilkan gaya Arifin C. Noer. Ada dua dunia. Dunia sini dan sana yang membaur menjadi satu. Tuamata melakukan perjalanan meminta air sulingan Nyai Sima. Terjadi dialog antara Nyai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…