Busyro Muqoddas : Chemistry Saya Dengan Dpr Tidak Cocok

Edisi: 44/44 / Tanggal : 2016-01-03 / Halaman : 172 / Rubrik : WAW / Penulis : Ali Nur Yasin, Iqbal Muhtarom, Pribadi Wicaksono


Busyro Muqoddas mengaku sangat lega karena tidak terpilih lagi menjadi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia memaklumi suasana politik sekarang yang menjadi latar pemilihan lembaga antirasuah itu untuk periode 2015-2019. Secara tersirat, Busyro menduga penyebab dia tak terpilih adalah pernyataan-pernyataannya yang keras terhadap anggota parlemen dan penentangannya terhadap revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 mengenai KPK.

Pada pertengahan bulan ini, Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat telah memilih lima pemimpin baru KPK dari sepuluh nama calon yang tersedia. Dalam daftar sepuluh orang itu, terdapat tiga orang lama KPK, yakni Busyro Muqoddas, Johan Budi S.P., dan Sujanarko. Ketiganya terpental dalam pemilihan yang dilakukan lewat voting tersebut, sehingga KPK kini dipimpin oleh orang-orang baru.

Busyro menjadi Wakil Ketua KPK periode 2010-2014 dan sempat menjabat Ketua KPK menggantikan Antasari Azhar pada 2010-2011. Ketika masa jabatannya habis pada 2014, nama pria kelahiran Yogyakarta ini diikutkan kembali dalam proses pemilihan pemimpin KPK di DPR pada tahun berikutnya, tapi akhirnya tak terpilih.

Busyro selama ini selalu dikenal kritis dan bersuara keras terhadap berbagai upaya pelemahan KPK. Terakhir, dia mengecam anggota Dewan yang ingin merevisi Undang-Undang KPK dan membatasi usia lembaga itu hanya 12 tahun. Dia mempertanyakan dasar yang menentukan waktu 12 tahun tersebut. "Nalar intelektual (anggota Dewan yang mengatakan itu) masih level PAUD (pendidikan anak usia dini)," katanya.

Busyro juga menyampaikan kejengkelannya kepada pemerintah yang seperti membiarkan usaha-usaha mematikan KPK tersebut. Kepada wartawan Tempo Ali Nur Yasin, Iqbal Muhtarom, Pribadi Wicaksono, dan fotografer Pius Airlangga, yang menemuinya di Yogyakarta, Rabu pekan lalu, Busyro mengatakan Indonesia akan kembali ke zaman primitif jika revisi undang-undang itu terwujud.

* * *
Anda berkomunikasi dengan DPR selama proses pemilihan pemimpin KPK?

Waktu itu ada anggota Dewan yang mengirim pesan lewat staf dan menyampaikan ingin ketemu, tapi tidak saya jawab. Paginya saya tanya dari siapa dan kepentingannya apa, tidak terjawab siapa anggota Dewan itu.

Dari anggota Komisi III DPR?

Katanya begitu. Tapi saya juga tidak akan mau menemui. Kecuali kalau mereka tengah melakukan investigasi resmi, pasti saya temui. Kayak dulu, sewaktu Imam Anshori Saleh, pemimpin Komisi III, datang ke rumah secara resmi, itu saya terima.

Apakah hal itu yang menyebabkan Anda tidak lolos?

Sejak awal saya mengatakan tidak akan melakukan lobi-lobi. Hal itu untuk menghormati kawan-kawan di Komisi III serta melindungi harga diri dan martabat saya. Sebab, kalau masuk KPK lewat lobi-lobi begitu akan jadi persoalan.

Dalam pemilihan, Anda hanya mendapat dua suara.

Masih mending, (dulu) Chandra (Hamzah) malah enggak mendapat sama sekali. Lumayanlah saya dapat dua.

Anda juga selalu bersuara keras terhadap DPR. Itu juga yang menyebabkan Anda tidak lolos?

Ketika saya menjalani fit and proper test akhir tahun lalu, ada anggota Dewan dari Fraksi PAN yang saya tidak hafal namanya bertanya mengapa saya menuduh anggota DPR pragmatis dan hedonis. Dia minta bisa dijelaskan. "Itu pidato Saudara di Taman Ismail Marzuki." Terus dia menunjukkan fotokopi sebuah berita. Pidato saya kan waktu itu memang jadi headline di beberapa media. Saya jelaskan bahwa saya tidak menyebut semua anggota Dewan dan menyebut ada kalangan DPR yang pragmatis. Poin itu yang sepertinya membuat mereka di DPR tersinggung.

Selain itu, selama di KPK, kami sulit menghindari penggunaan diksi-diksi, misalnya episentrum korupsi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…