Membendung Pendatang Ilegal
Edisi: 47/44 / Tanggal : 2016-01-24 / Halaman : 12 / Rubrik : ARP / Penulis : , ,
Malaysia masih menjadi magnet bagi orang perdesaan Indonesia mencari nafkah. Tingkat pendapatan rata-rata penduduk negeri jiran itu memang tinggi sehingga mereka enggan bekerja sebagai buruh di sektor konstruksi, perkebunan, dan sektor informal.
Walhasil, sejak 1982, pemerintah Malaysia memutuskan mendatangkan buruh dari India, Bangladesh, Sri Lanka, dan negara-negara ASEAN. Sejak itulah ratusan ribu warga asing, termasuk dari Indonesia, membanjiri Malaysia. Dalam prakteknya, banyak di antara mereka masuk melalui jalur ilegal sehingga dikenal sebagai pendatang haram.
Beberapa kali Tempo menurunkan tulisan mengenai tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Pada edisi 19 Mei 1984, Tempo menurunkan tulisan dengan judul "Membendung Arus Pendatang Haram".
Tulisan itu mengupas perjanjian penyediaan tenaga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
38 tahun Lalu, Ke Mana Putra Bunda Pergi
2010-04-11Pagar-pagar jang tinggi kini ba-njak dibuat di djakarta. ia melahirkan sebuah dunia ketjil jang terpisah…
H Muhammad Noer
2010-04-25Gubernur jawa timur periode 1967-1976 ini meninggal pada usia 92 tahun di rumah sakit darmo,…
34 TAHUN LALU, Setelah Chicha Nyanyi
2010-05-16Kata orang, sukses chicha banyak tertolong karena saat penampilannya yang tepat. waktu album pertama keluar,…