Jejak Lelaki Bertopi Nike
Edisi: 47/44 / Tanggal : 2016-01-24 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Mustafa Silalahi, Tika Primandari
KURNIA Widodo langsung mengucap kalimat istigfar ketika Tempo menyodorkan sejumlah foto seorang pria bercelana jins biru dengan kaus senada, dari berbagai sudut, berjalan sambil menggenggam pistol Beretta. Gambar ini diterimanya satu jam setelah lelaki bertopi Nike itu melakukan teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis siang pekan lalu.
Ketika itu, foto lelaki muda bersepatu kets biru dan menggendong ransel muncul di beberapa media online, tanpa narasi yang menjelaskan identitasnya. Tanpa perlu berpikir lama, Kurnia langsung mengenali foto itu. "Astagfirullah, itu Afif atau Sunakim," katanya beberapa kali. Untuk lebih memastikan, Tempo kembali menyodorkan sejumlah foto orang yang sama saat disidangkan di pengadilan beberapa tahun lalu, yang terlihat lebih tua, sebagai pembanding. Kurnia berkukuh memastikan orang yang ada di foto itu Afif.
Afif adalah satu dari lima pelaku peledakan bom dan granat di kafe Starbucks di Menara Cakrawala serta pos polisi di depan pusat belanja Sarinah. Tujuh orang, lima di antaranya pelaku, tewas dan 24 luka-luka dalam peristiwa tersebut. Aksi Afif bersama seorang pelaku lain ketika melakukan penembakan brutal terhadap tiga polisi di tengah kerumunan orang terekam jelas dalam kamera fotografer Tempo, Aditia Noviansyah.
Kurnia begitu yakin orang di foto itu adalah Afif karena mengenal secara dekat ketika sama-sama ditahan di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Hubungan mereka berlanjut ketika mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. "Saya sangat mengenalnya," ujarnya.
Pada 2010, Kurnia ditangkap Detasemen Khusus 88 Kepolisian karena merakit bom bersama kawanannya yang dikenal sebagai Kelompok Cibiru. Polisi meyakini daya ledak bom rakitan Kurnia lebih dahsyat dibandingkan dengan bom Bali yang menewaskan 202 manusia pada 2002. Kurnia divonis enam tahun penjara.
Dia bebas dari penjara setelah mendapat remisi dan mengajukan permohonan pembebasan bersyarat. Sarjana teknik kimia Institut Teknologi Bandung itu menjalani hukuman selama 3 tahun 8 bulan. Kurnia mengatakan, sejak di Cipinang, Afif telah menunjukkan ideologi keras. "Saya tidak sepaham dengan Afif, yang mudah mengkafirkan orang hanya karena beda pendapat," ujar Kurnia.
Afif alias Sunakim alias Nakim bin Jenab adalah satu dari 71 orang yang ditangkap polisi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…