Pemoles Permata Terpendam

Edisi: 48/44 / Tanggal : 2016-01-31 / Halaman : 46 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, ,

Praveen Jordan, 22 tahun, tak akan melupakan jasa Vita Marissa dalam menyelamatkan karier bulu tangkisnya. Menjelang akhir 2012, ia sudah berencana berhenti bermain karena merasa tak lagi punya masa depan yang menjanjikan.

Kala itu, pemain yang bernaung di Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum tersebut sudah menginjak 19 tahun. Namun kesempatan untuk masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tak juga datang.

Di tengah kondisi putus asa itu, datanglah Vita, pemain kawakan dan seniornya di PB Jarum yang keluar dari pelatnas sejak 2009. Vita menyuntikkan rasa percaya diri kepada Praveen seraya mengajak berpasangan di nomor ganda campuran.

"Gue percaya, lu bisa jadi pemain besar." Begitu kata Vita kepada Praveen kala itu, seperti diulang Vita saat ditemui di pemusatan latihan PP PBSI, Kamis dua pekan lalu. "Kalau lu mau mengubah hidup lu, sekarang waktunya."

Bermain bersama Vita, penampilan Praveen ternyata melejit. Talentanya sebagai pemain dengan pukulan smes mematikan terwujud dengan baik. Tiga gelar kejuaraan internasional dia raih pada 2013. Salah satunya dengan mengalahkan jagoan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Memasuki 2014, Praveen akhirnya dipanggil masuk pelatnas, tapi Vita tetap di luar, membimbing pemain lain. "Kalau enggak ada Ci Vita, saya tidak tahu bakal ada di mana sekarang," ucap Praveen.

Tahun lalu, Vita kembali berhasil mendongkrak prestasi pemain muda. Kali ini Rafiddias Akhdan Nugroho,…

Keywords: -

---

Foto Terkait