Banyak Suara Satu Pendirian

Edisi: 34/20 / Tanggal : 1990-10-20 / Halaman : 72 / Rubrik : LN / Penulis :

MOSKOW menjelang 17 Oktober tahun ini telah berubah menjadi kota penuh
sinisme bercampur keputusasaan. Obrolan orang di jalan hanyalah berkisar pada
bagaimana melewati musim dingin yang bukan main dinginnya tanpa tersedianya
keperluan sehari-hari. Bahkan roti, benda yang paling esensial untuk
penyambung hidup, harus dicatu. Toko-toko kosong, dan dengan sendirinya antre
barang yang jadi ciri khas Moskow juga lenyap.

; Seorang tua di Jalan Utama Lenin berteriak-teriak menyatakan ketakpuasannya,
"Partai Komunis harus bertanggung jawab. Lihatlah rak-rak kosong di toko!" Dua
atau tiga tahun lalu ia pasti di jebloskan ke balik jeruji. Sejauh ini perestroika
dan glasnos memang punya dampak positif dan negatif.

; Maka, merupakan pertanyaan menarik apakah tahun ini Revolusi Oktober 73 tahun lalu
yang melahirkan negara komunis terbesar pertama masih akan diperingati di Uni
Soviet? Negeri komunis yang kini dipimpin oleh Mikhail Gorbachev, tokoh yang pekan
ini mendapat hadiah Nobel Perdamaian karena kebijaksanaannya mengakhiri perang
dingin.

; Sesungguhnya Revolusi Bolsyewik yang meletus pada 17 Oktober 1917 merupakan
sebuah akibat. Ketika Nicholas II menduduki tahta yang ditinggalkan Ivan yang
Kejam pada 1894, proses pembusukan dalam pemerintahan dan masyarakat Rusia
menjadi bibit meledaknya revolusi. Keadaan ekonomi makin buruk. Di pedesaan,
tempat 80% dari sekitar 100 juta rakyat Rusia tinggal, kekecewaan semakin
besar. Sebagai akibat industrialisasi, di kota-kota muncul kaum buruh yang
mulai militan. Lalu, sebagai hasil pendidikan modern, timbul pula golongan
intelektual yang merasa sistem kekaisaran sudah tak sesuai lagi dengan zaman.
Jumlah mereka cukup besar -- lebih dari setengah juta orang.…

Keywords: -

---

Foto Terkait