Buyar Rencana Karena Istana

Edisi: 51/44 / Tanggal : 2016-02-21 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Aprianto, Istman Musaharun, Reza Aditya,


JAKSA Agung Muhammad Prasetyo menyambut lima pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi di ruang kerjanya di lantai dua gedung Kejaksaan Agung, Senin dua pekan lalu. Didampingi sejumlah jaksa agung muda, Prasetyo berbincang dengan para tamunya sambil menyeruput teh dan makanan ringan yang terhidang di meja.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo membuka pembicaraan. Menurut petinggi Kejaksaan yang ikut pertemuan itu, Agus langsung menjelaskan maksud kedatangan mereka. Kepada Prasetyo, Agus menanyakan kebenaran pelimpahan kasus penyidik KPK, Novel Baswedan, ke Pengadilan Negeri Bengkulu. "Jaksa Agung membenarkan dan akan segera disidang," kata petinggi Kejaksaan ini, Selasa pekan lalu.

Prasetyo menjelaskan alasan pelimpahan karena berkas dakwaan sudah rampung dan sidang harus segera digelar sebelum tanggal kedaluwarsa perkara pada 18 Februari nanti. Lima pemimpin KPK, menurut jaksa senior ini, kemudian silih berganti bertanya ihwal peluang penanganan kasus dihentikan. Prasetyo cuma memberi isyarat singkat. "Silakan berkoordinasi dengan kepolisian," ujar jaksa tadi menirukan ucapan Prasetyo.

Prasetyo membenarkan soal pertemuan dan pembahasan penanganan kasus Novel. "Tapi jangan disebut lobi. Itu koordinasi sesama penegak hukum," katanya Rabu pekan lalu. Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif juga mengiyakan adanya pertemuan itu. Tapi, menurut dia, "Kami tidak perlu membuka apa yang kami berlima bicarakan dengan lembaga penegak hukum lain."

Jumat pekan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Bengkulu melimpahkan perkara Novel Baswedan ke Pengadilan Negeri Bengkulu. Pelimpahan berkas itu langsung dikawal aparat Kepolisian Daerah Bengkulu. Hari itu juga pengadilan langsung menunjuk majelis kasus Novel, yang dipimpin Diris Sinambela dengan empat hakim lain sebagai anggota. Tanggal sidang perdana juga langsung diputuskan saat itu juga, yakni 16…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?