Sinyal Pencopotan Dari Cilincing
Edisi: 03/45 / Tanggal : 2016-03-20 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Ananda Teresia, Angelina Anjar Sawitri
CILINCING menjadi tempat pilihan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan sebuah pesan penting. Di kecamatan yang terletak di Jakarta Utara ini, Maret dua tahun lalu, dia secara resmi mengumumkan maju ke pemilihan presiden. Jokowi, yang ketika itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, memilih Rumah Si Pitung di Marunda sebagai tempat deklarasi.
Kamis pekan lalu, Jokowi kembali mengirimkan sebuah pesan dari Cilincing. Dia melontarkan ancaman akan mencopot para menteri yang berkinerja buruk. Saat datang meresmikan Pusat Logistik Berikat, Jokowi mewanti-wanti menterinya agar segera menyelesaikan masalah masa tunggu bongkar-muat barang di pelabuhan (dwelling time).
Dengan nada tinggi, Jokowi mengingatkan, alasan utama ia merombak kabinet pada Agustus tahun lalu adalah soal dwelling time. "Saya tunggu. Jika enam bulan tidak bergerak sama sekali, ada menteri yang akan saya copot," katanya.
Dia mengaku kecewa karena waktu tunggu bongkar-muat masih lima hari. Padahal di Singapura hanya sehari dan di Malaysia dua hari. Jokowi memberi target waktu tunggu menjadi tinggal tiga hari pada Maret atau April ini. "Jangan sampai ada korban lagi terkait dengan dwelling time, jangan main-main," ujar Presiden.
Jokowi tak menyebut nama menteri yang menjadi "korban" reshuffle berikutnya. Faktanya, ketika merombak kabinet pada Agustus tahun lalu, dia mencopot Indroyono Soesilo dari jabatan Menteri Koordinator Kemaritiman, yang di antaranya mengurusi dwelling time. Selanjutnya, Jokowi mengangkat Rizal Ramli menggantikan Indroyono.
Bersamaan dengan masuknya Rizal, Jokowi mengangkat Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, menggantikan Sofjan Djalil. Posisi Sofjan bergeser ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang sebelumnya dijabat Andrinof Chaniago.
Perombakan kabinet itu juga mengangkat Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Ada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…