Toleransi Tanpa Liberalisme

Edisi: 04/45 / Tanggal : 2016-03-27 / Halaman : 46 / Rubrik : BK / Penulis : Ihsan Ali-Fauzi, ,


Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism
Penulis: Jeremy Menchik
Penerbit: New York: Cambridge University Press
Tahun terbit: Januari 2016
Tebal: xv + 207 halaman

Nahdlatul Ulama, sering disebut organisasi kemasyarakatan paling toleran di negeri ini, menjadi pilar bagi Islam yang ramah. Meyakini Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk Indonesia yang final, NU jadi tulang punggung "Islam Nusantara": dekat dengan budaya lokal, nasionalis, tidak mengancam.

Begitu juga Muhammadiyah. Dalam berbagai peristiwa dialog antar-agama, ormas ini selalu jadi pionir. Bahkan Din Syamsuddin, salah satu mantan pemimpin tertingginya, dikenal sebagai penggerak dialog antar-peradaban tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga global.

Jika klaim ini betul, mengapa keduanya seperti tak kuasa menahan aksi-aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas seperti Ahmadiyah? Bahkan bukankah pelaku kekerasan anti-Ahmadiyah dan anti-Syiah baru-baru ini, di Cikeusik (2011) dan Sampang (2011 dan 2012), justru massa NU? Mengapa ada buku Kristen Muhammadiyah (KrisMuha, 2009), karya dua aktivis Muhammadiyah, tapi tak (akan) ada buku berjudul Ahmadiyah Muhammadiyah (AhMuha)?

Jeremy Menchik masygul dengan puzzle seperti di atas, tapi kemudian menulis disertasi tentangnya, yang jadi buku ini. Temuan-temuan Menchik—kini pengajar di Universitas Boston, Amerika Serikat— orisinal, meyakinkan, dan relevan. Meski aksi kekerasan di atas tak dibahas khusus di sini, buku ini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…