Batu Alam Pemurni Biogas

Edisi: 05/45 / Tanggal : 2016-04-03 / Halaman : 48 / Rubrik : ILT / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, Pribadi Wicaksono,


Tiga tabung sepanjang 60 sentimeter menempel di dinding pabrik tahu di Dusun Sumbermulyo, Wonosari, Yogyakarta. Slang-slang menjulur dari kedua ujung tabung yang merupakan penyaring biogas. Satu mengarah ke tangki penampung biogas, lainnya tersambung ke tungku penyalur gas yang akan menyala terang jika disulut korek api. Meski menggunakan bahan bakar olahan dari kotoran sapi, "Tak ada bau di instalasi biogasnya," kata pemilik pabrik tahu Agung Gunawan kepada Tempo, pertengahan Februari lalu.

Biogas, menurut Agung, belum menjadi bahan bakar utama industri tahu yang biasanya memakai elpiji dan solar itu. Namun biogas bisa menekan ongkos produksinya. Agung menggunakan biogas yang mampu menyalakan api hingga empat jam itu sebagai starter dalam proses menggoreng. Sebelumnya, Agung membutuhkan minimal dua tabung gas ukuran tiga kilogram dalam sepekan untuk menggoreng. Kini dia bisa menghemat minimal delapan tabung elpiji per bulan. "Ketel uap atau boiler kalau pagi biasanya pakai solar, sekarang sudah memakai biogas," kata Agung.

Fasilitas biogas di pabrik Agung adalah proyek riset para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang dipasang pada Oktober tahun lalu. Biogas adalah sumber energi terbarukan yang bisa digunakan untuk memproduksi energi panas dan listrik. Masalahnya, kinerja bahan bakar yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…