Di Balik Bukit, Patung Bertaburan
Edisi: 05/45 / Tanggal : 2016-04-03 / Halaman : 68 / Rubrik : SN / Penulis : Ananda Badudu, ,
Patung itu diberi nama Devi Zolim (2015) oleh perupa Nyoman Nuarta. Sudah kurang-lebih 43 tahun Nuarta sebagai pematung, baru kali ini ia membuat karya yang angker dan seram seperti itu. Patung Nuarta, apalagi yang mengandung figur perempuan, biasanya puitis, mengandung berlapis makna, dan kaya metafora. Tapi kali ini berbeda sama sekali. Perempuan dalam Devi Zolim itu menakutkan, wujudnya serupa dengan malaikat pencabut nyawa. Berjubah dan bertudung tapi wajahnya tak kasatmata.
Di tangan kanan Devi Zolim terdapat pedang yang bentuknya seperti arit raksasa, melengkung dan tajam. Sedangkan di tangan kiri ada timbangan. Pedang di tangan kanan dan timbangan di tangan kiri adalah identitas yang melekat pada Themis, tokoh perempuan dalam mitologi Yunani, yang kemudian menjadi lambang keadilan. Melalui karya itu, Nuarta mengubah si dewi keadilan menjadi tokoh yang gelap dan jahat.
Di kaki Devi Zolim ada manusia yang meronta-ronta. Kepiawaian Nuarta melukiskan ekspresi pada medium tembaga dan kuningan membuat siapa pun yang melihat patung itu tahu bahwa orang yang diinjak oleh Devi Zolim tersebut tersiksa sedemikian hebat. Tak bisa bernapas karena dadanya diinjak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.