Tersihir Johan Cruyff

Edisi: 06/45 / Tanggal : 2016-04-10 / Halaman : 74 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, ,


Tugas berat harus dilakukan Nasir Salasa. Harry Tjong, pelatih PSSI Utama—berisi pemain PSSI Binatama yang pernah belajar sepak bola di Brasil selama setengah tahun—menugasi dia untuk mengawal Johan Cruyff, pemain yang datang bersama Washington Diplomats untuk sebuah lawatan ke Asia pada akhir November 1980.

Antusias tentu saja. Tapi Nasir—saat itu berusia 22 tahun—yang bermain sebagai bek, juga tahu diri. Dia dengan Cruyff ibarat langit dan bumi. Saat bintang Cruyff gemilang di Piala Dunia 1974, dia baru berusia 16 tahun. Adapun Cruyff, meski usianya sudah 33 tahun, tetap dinanti publik Jakarta. Tercatat sekitar 80 ribu orang tumplek menyaksikan bintang Belanda itu.

Namun tugas tetap tugas. Nasir pun masuk lapangan dan siap menjalankan instruksi pelatih. Berhasil? Kata dia sih sukses. Cruyff tak bisa melewatinya. Sebab, Nasir melakukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…