Menjaring Ikan Di Tengah Larangan
Edisi: 06/45 / Tanggal : 2016-04-10 / Halaman : 94 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Gustidha Budiartie, Muhammad Irsyam Faiz, Aan Pranata
Bukan tiupan angin ataupun cerahnya langit yang membuat sejumlah nelayan memilih berleha-leha sambil mengobrol di atas kapal. Di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Rabu pagi pekan lalu, mereka tak beranjak dari kapal karena letih berlayar. Lebih dari sebulan para nelayan itu mencari ikan, tapi hasil tangkapannya tak seberapa.
Setidaknya itulah yang dirasakan Munir. "Sekarang ini susah mencari ikan. Hitungan kami tekor," kata nelayan 51 tahun ini.
Munir baru saja menyandarkan kapalnya pukul 3 dinihari. Berada di lautan lebih dari satu bulan, ia mengaku hanya sanggup membawa pulang uang tak lebih dari Rp 2,5 juta. Padahal dua tahun lalu, dengan trip yang sama, ia bisa mengantongi sampai Rp 10 juta.
Menurut dia, seretnya pendapatan itu imbas dari kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang membatasi penggunaan alat tangkap. Melalui Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015, Kementerian Kelautan melarang nelayan menggunakan cantrang.
Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal Eko Susanto mengatakan ada 681 kapal nelayan di bawah 30 gross tonnage di sana. Semuanya menggunakan cantrang. Dia khawatir pelarangan cantrang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…