Kisah Ali Sadikin Menunggang Harley Di Hong Kong
Edisi: 08/45 / Tanggal : 2016-04-24 / Halaman : 136 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti,, Seno Joko Suyono,
ALI Sadikin muda terlihat gagah. Ia menunggang Harley-Davidson. Ali terlihat percaya diri. Ia mengenakan kemeja dan celana putih necis. Sabuknya cokelat. Di dadanya terkalung sebuah teropong. Di pinggangnya terselempang tempat pistol. Dari atas Harley itu, ia memberi arahan kepada para gerilyawan. Lebih dari sepuluh serdadu mengelilinginya. Rata-rata para pejuang itu menyandang senjata bayonet. Ekspresi mereka beragam.
Tampaknya situasi tengah gawat. Ali Sadikin dan kawan-kawan berada di atas sebuah bukit kecil. Di bawah mereka terdapat pemandangan rakyat jelata lari mengungsi membawa barang. Seorang prajurit di belakang Ali sampai mengarahkan senapan mesin untuk melindungi rakyat. Yang lain mendengarkan Ali sembari duduk mencangklong, bertukar api rokok linting, atau berdiri membawa bonggol jagung. Ali terlihat memberi arahan seraya memegang sebuah senapan yang dibawa seorang pejuang.
Lukisan Ali Sadikin pada Masa Perang Kemerdekaan ini terjual di balai lelang Sotheby's, Hong Kong, pada 3 April lalu seharga HK$ 33,2 juta atau US$ 4,3 jutaââ¬âsetara dengan Rp 56,2 miliar. Harga ini melebihi perkiraan awal yang hanya HK$ 1,9-2,5 juta. Entah jatuh kepada siapa lukisan itu. "Lukisan tersebut menggambarkan keterlibatan Bang Ali dalam Clash I ketika Belanda akan menyerbu Tegal," kata Mia Puspawati, bekas sekretaris Ali Sadikin, yang hadir dalam pelelangan. Dalam catatan Sotheby's, yang juga menjadi menarik dari lukisan itu adalah bagaimana Hendra Gunawan menempatkan Ali Sadikin pada posisi sentral dalam komposisi. Di belakang Ali padahal ada sosok seorang brewok bertopi tentara. Dia, menurut Sotheby's, adalah Gatot…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.