Yosmina Helena Tapilatu: Pemburu Harta Karun Mikrobiologi Laut

Edisi: 08/45 / Tanggal : 2016-04-24 / Halaman : 50 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Tumbuh besar di lingkungan Kepulauan Maluku membuat Yosmina Helena Tapilatu mencintai lautan. Perempuan kelahiran Ternate itu pun akhirnya "menceburkan diri" ke dunia riset laut dalam. Dunia riset kelautan, menurut Yosmina, dapat membawa perubahan besar untuk kehidupan banyak orang. "Ini pekerjaan yang menyenangkan," katanya Jumat dua pekan lalu.

Yosmina adalah salah satu peneliti oseanografi di Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia. Dia merupakan satu dari tujuh peneliti perempuan yang bekerja di Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon, Maluku. Total ada 25 peneliti dengan berbagai latar belakang bidang ilmu di lembaga riset kelautan tersebut. Namun hanya Yosmina yang khusus meneliti mikrobiologi laut.

Dari ruang kerja kecil—berisi satu unit komputer, papan tulis, dan rak buku—yang bersebelahan dengan laboratorium, Yosmina menyusun materi riset mikrobiologi laut dalam. Di luar ruang kerjanya, dia aktif berburu dan mengumpulkan sampel bakteri di sekitar Teluk Ambon dan perairan Maluku.

Kegigihannya mencari dan meneliti jasad renik itu berbuah manis. Yosmina berhasil mengidentifikasi bakteri-bakteri penghasil senyawa eksopolisakarida di laut dalam Maluku. "Senyawa ini punya banyak keunggulan untuk dimanfaatkan di berbagai bidang riset," kata Yosmina, yang juga pernah terlibat dalam riset mikroba di Massachusetts, Amerika Serikat, dan Songkla, Thailand.

Bakteri laut memproduksi senyawa eksopolisakarida sebagai bagian dari strategi untuk bertahan hidup dalam lingkungan dengan kondisi ekstrem. Bakteri semacam ini bisa ditemukan di tempat-tempat khusus seperti di sekitar lubang hidrotermal laut dalam yang panas. Mikroorganisme yang hidup di lingkungan laut dingin dan rendah nutrisi, seperti perairan es Arktik dan Antartika, menghasilkan senyawa serupa.

Senyawa eksopolisakarida memiliki komposisi yang luas. Polimer karbohidrat yang mengandung residu gula itu dapat digunakan dalam beragam aplikasi industri farmasi dan makanan. Senyawa ini juga dapat digunakan untuk pembuatan plastik ramah lingkungan, rehabilitasi kawasan yang tercemar logam berat, dan penyembuhan tulang. Berkat hasil riset ini, pada 2011 Yosmina meraih penghargaan L'Oreal-UNESCO Indonesia National Fellowship for Women in Science.

Minat Yosmina menjadi peneliti semakin besar ketika dia menempuh kuliah jurusan ilmu kelautan di Universitas Pattimura. Pilihannya unik karena dia bukan berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang penelitian, apalagi ilmuwan sains kelautan. Ayahnya adalah pengajar sejarah gereja di Universitas Kristen Maluku. Tiga saudara perempuannya pun tak ada yang menekuni profesi sebagai peneliti.

Dukungan keluarga membuat Yosmina mantap menjadi peneliti. Apalagi orang tuanya tak pernah memaksanya bersekolah dan belajar bidang tertentu. "Prinsip hidup keluarga kami adalah mendorong semua anak bersekolah, dengan sekolah yang tinggi bisa mendapatkan penghidupan layak," kata Yosmina. Selesai menamatkan kuliah di Universitas Pattimura, Yosmina melanjutkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…