PEMBURU BERLIAN SEHARGA KACANG

Edisi: 10/45 / Tanggal : 2016-05-08 / Halaman : 62 / Rubrik : OR / Penulis : Febriyan, ,

Riyad Mahrez, 25 tahun, berbicara dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Mengenakan tuksedo hitam, dia berbicara sambil menggenggam trofi Pemain Terbaik Liga Inggris 2016 versi Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Inggris (PFA) yang baru diraihnya. Di Hotel Grosvenor House, London, Ahad dua pekan lalu, pria asal Aljazair itu mencetak sejarah. Ia menjadi pemain Afrika pertama yang menerima anugerah pemain terbaik Liga Inggris. "Saya mungkin bukan yang terbaik, tapi saya yang pertama," ujarnya dengan bangga.

Mahrez mendapatkan anugerah itu setelah mencetak 17 gol dan 11 assist untuk klub Leicester City. Ia menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak double digit untuk gol dan assist. "Saya ingin berterima kasih kepada semua rekan, manajer dan staf, serta klub Leicester City yang memungkinkan saya berhasil mendapatkan penghargaan ini. Saya sangat bahagia," katanya.

Salah satu anggota staf Leicester yang layak diberi ucapan terima kasih oleh Mahrez adalah Steve Walsh, Kepala Tim Perekrutan Leicester yang juga menjabat asisten manajer. Pria inilah yang menemukan Mahrez dan membawanya dari klub kecil Prancis, Le Havre, dua tahun lalu. Saat itu Walsh datang ke Prancis untuk memantau permainan Ryan Mendes. Menilai Mendes biasa-biasa saja, Walsh justru terkesan oleh Mahrez, yang memiliki kecepatan, akurasi umpan, dan kemampuan individu menonjol.

Kala itu Mahrez tengah menjalani musim ketiganya di La Havre. Walsh pun lantas mendapat informasi tentang bagaimana pemain ini sempat ditolak berbagai klub besar, termasuk Paris Saint-Germain,…

Keywords: -

Rp. 15.000