Tak Semanis Tawaran Gendhis
Edisi: 12/45 / Tanggal : 2016-05-22 / Halaman : 84 / Rubrik : EB / Penulis : Akbar Tri Kurniawan, Agus Supriyanto, Gustidha Budiartie
RENCANA PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melakukan ekspansi pabrik gula berantakan. Badan usaha milik negara bidang industri gula itu batal mengakuisisi PT Gendhis Multi Manis. "Penawaran RNI masih jauh dari harapan pemilik Gendhis," kata Direktur Utama RNI Bernardus Didik Prasetyo, Rabu pekan lalu.
Rencana Rajawali mengerek produksi gula mendapat peluang setelah mendengar kabar PT Gendhis, yang tengah dirundung masalah keuangan, butuh suntikan dana segar. Kementerian Badan Usaha Milik Negara memerintahkan Didik mengakuisisi Gendhis.
Didik menangkap skema "penyelamatan" pabrik gula berkapasitas 4.000 ton tebu per hari atau setara dengan 120 ribu ton gula kristal putih per tahun itu sebagai peluang untuk mewujudkan rencana ekspansi perseroan. Rajawali, menurut Didik, telah menyiapkan dana Rp 400 miliar. Tapi tawaran Rajawali kepada Gendhis pada akhir April lalu bertepuk sebelah tangan. Lie Kamadjaja, presiden direktur sekaligus pemegang 30 persen saham Gendhis Multi Manis, menolak skema yang diajukan Rajawali.
Deputi Bidang Usaha Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan tidak tercapainya kesepakatan karena belum ada kecocokan harga. Kamadjaja membantah menolak tawaran Rajawali. "BUMN yang ditunjuk tidak sanggup menyediakan dana," ujarnya Jumat dua pekan lalu. Ia menolak menyebutkan nominal yang diminta Gendhis.
Wahyu membenarkan rencana RNI membeli Gendhis tidak lepas dari "instruksi" Kementerian BUMN. Menurut dia, Kementerian mendorong pembelian Gendhis setelah mendengar keluhan Bank BRI. Rupanya, kredit yang dikucurkan bank BUMN itu kepada Gendhis macet. Totalnya Rp 885,4 miliar, plus tunggakan bunga Rp 61,6 miliar. Gendhis menggunakan kredit itu untuk membangun pabrik, yang menurut Kamadjaja menelan dana Rp 1,7 triliun.
Donsuwan Simatupang, Direktur Komersial Bank BRI, membenarkan Gendhis belum membayar cicilan utang sepeser pun. Macetnya pelunasan utang itu akibat Gendhis hanya sekali menggiling tebu sejak pertama kali…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…