Gergasi Di Pusat Dunia
Edisi: 13/45 / Tanggal : 2016-05-29 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Arif Zulkifli, ,
DI kota ini saya hanyalah liliput: seorang pendatang di antara pencakar langit, jembatan raksasa, beton, dan gunung-gemunung.
Orang-orang berjalan di antara gerimis, kabut, dan angin musim semi. Jalan bebas hambatan bersilangan satu sama lain, tempat ribuan mobil menyemut pada jam sibuk. Kereta api melintas di sisi Sungai Jialing yang hijau airnya. Dua jalan raksasa saling susun di tepi lain bengawan itu.
Saya berdiri di perempatan Jalan Huanghuayunda, di pusat Kota Chongqing, Cina Barat Daya. Liu Jiamin, 59 tahun, penerjemah yang menemani saya hari itu, bergegas menuju Volkswagen Touran, yang membawa kami berkeliling. Saya berjalan lambat di belakangnya. Makanan yang saya santap di restoran, tak jauh dari tempat saya berdiri, memenuhi setiap sudut lambung. Siang itu saya tak lincah bergerak.
Sepintas, kota ini mirip New York, Amerika Serikat. Yang membedakan adalah lanskapnya yang berbukit, naik-turun. Berada di lembah, saya menyaksikan pencakar langit yang didirikan di atas bukit-congkak seperti gergasi. Gedung-gedung modern berpadu dengan bangunan bergaya Ba-Yu-rumah tradisional dengan ujung atap lentik melengkung, disusun menyerupai menara. Dari ketinggian, saya menyaksikan kota, jalan silang sengkarut di antara lembah dan sungai lebar.
Chongqing adalah gergasi dalam pengertian sesungguhnya. Ini kota praja (municipality) terbesar di Cina. Luasnya 82.400 kilometer persegi, kira-kira 2,5 kali Provinsi Jawa Barat. Bersama Beijing, Shanghai, dan Tianjin, Chongqing dikelola oleh pemerintah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…