Seorang Mawlawi Di Puncak Taliban

Edisi: 14/45 / Tanggal : 2016-06-05 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Idrus F. Shahab, ,


Lokasi kematian sang mullah kini sepi. Kamis pekan lalu, Toyota Corolla putih yang telah mengantar Mullah Akhtar Mansour dan seorang asistennya pulang dari lawatannya ke Iran, tak lebih dari sebuah rongsokan besi hitam, teronggok di tepi jalan beraspal di luar Kota Ahmad Wal, Provinsi Baluchistan, Pakistan. Sedangkan sisa-sisa tubuh gosong mullah yang senantiasa menampik perdamaian dengan Amerika Serikat dan pemerintah di Kabul itu telah dikebumikan di sebuah permakaman di Quetta, kota di Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan.

Pusat perhatian beralih ke seorang ulama dengan janggut dan kumis yang mulai memutih, tapi tidak menjanjikan Afganistan yang lebih damai. "Haibatullah Akhundzada telah ditunjuk sebagai pemimpin baru dari Emirat Islam (Taliban) melalui keputusan bulat di dewan syura (dewan tertinggi), dan semua anggota syura mengucapkan janji setia kepadanya," demikian pernyataan resmi Taliban, Rabu pekan lalu. Mawlawi Haibatullah Akhundzada adalah ulama Taliban yang pernah menjabat ketua dewan syariat selama 15 tahun dan hakim senior di mahkamah militer di masa Taliban berkuasa (1996-2001).

Akhundzada, 55 tahun, tidak seterkenal para pendahulunya. Ia tidak banyak bepergian; ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Afganistan dan di Quetta, Pakistan. Namun penting dicatat bahwa ia tidak mengenakan gelar mullah di depan namanya karena ia seorang mawlawi-status yang lebih tinggi daripada mullah. Dengan kata lain, ia lebih merupakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…