Telik Sandi Berburu Daging Aussie
Edisi: 18/45 / Tanggal : 2016-07-03 / Halaman : 88 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Akbar Tri Kurniawan, Ayu Prima Sandi,
TELEPON seluler Marina Ratna Dwi Kusumajati berdering dua kali kurang dari setengah jam. Kedua panggilan itu berasal dari Sigit Sutantiyo dan Susiana Martha, karyawan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Keduanya menawarkan daging beku impor kepada Marina, Direktur Utama PD Dharma Jaya. Marina terbuka dengan tawaran itu. "Asalkan harganya cocok dan dagingnya tidak bermasalah legalitas impor," katanya kepada Tempo saat menceritakan tawaran tersebut, Kamis pekan lalu.
Sebagai General Manager PPI, Sigit berusaha meyakinkan Marina bahwa daging PPI legal dan mengantongi surat izin dari pemerintah. Tak lama setelah Sigit menelepon, giliran Susiana menelepon untuk membicarakan tawaran yang sama. Rencana kerja sama itu tidak mencapai kesepakatan. "Dharma Jaya sudah punya daging sendiri," ujar Sigit.
PPI rajin bergerilya menawarkan daging sejak mengantongi kuota impor daging sapi. Totalnya 29.500 ton. Diterbitkan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong pada hari kedua bulan Juni, kuota impor itu mencakup sembilan jenis daging, termasuk jeroan-seperti hati dan jantung. Kuota impor diberikan karena harga daging menjelang bulan puasa masih di atas Rp 120 ribu per kilogram.
Kuota impor tersebut mengundang keheranan di kalangan importir dan distributor daging. Apalagi desas-desus terbitnya kuota impor PPI telah berembus di kalangan distributor sebelum pemerintah resmi membuat pengumuman. Padahal, satu bulan sebelumnya, Kementerian Pertanian tak bersedia memberikan rekomendasi impor daging beku bagi PPI.
Menurut pejabat Kementerian Pertanian, instansinya menolak memberikan rekomendasi karena PPI tidak mengantongi sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV) sebagai syarat mutlak bagi importir. Akibatnya, kuota impor daging milik PPI sebesar 10 ribu ton dialihkan ke Bulog, akhir Mei lalu. PPI memperoleh kuota impor berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian pada akhir April lalu.
Rapat itu diikuti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. Selain untuk PPI, rapat memutuskan memberikan kuota impor untuk PT Berdikari 10 ribu ton. Targetnya, 10 ribu ton diimpor sebelum Lebaran dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…