Maju-mundur Rombak Kabinet
Edisi: 21/45 / Tanggal : 2016-07-24 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Ananda Teresia, Aditya Budiman
YUDDY Chrisnandi tiba-tiba saja membuat tamsil yang tak lazim. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu mengibaratkan rencana perombakan kabinet jilid kedua sebagai bajaj yang melaju di jalanan. Yang tahu kapan bajaj berbelok, kata dia, hanya sopirnya dan Tuhan. "Hanya Presiden dan Tuhan yang tahu kapan dan siapa yang akan dicopot atau digeser," ujar Yuddy di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis pekan lalu.
Sembari bercanda, Yuddy menyebutkan penentu reshuffle kini sedang menunggu petunjuk Tuhan. "Jadi mesti melihat wahyu," kata Yuddy setelah menghadiri rapat Tim Penilai Akhir. Dibanding menteri lain, mantan politikus Golkar ini terbilang lebih lugas memberi pernyataan di tengah kembali menguatnya rencana bongkar-pasang Kabinet Kerja. Padahal Yuddy salah satu menteri yang disebut-sebut terancam tergeser lewat reshuffle jilid kedua.
Selain kinerjanya dianggap tak moncer, Yuddy beberapa kali membuat blunder. Situs Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran buatan sejumlah lembaga pemerintah, misalnya, menyebutkan serapan anggaran kementerian yang dipimpin Yuddy hingga akhir 2015 hanya 41 persen.
Orang-orang dekat Jokowi juga menyebutkan Yuddy membuat gaduh di kalangan internal kabinet karena merilis evaluasi 77 kementerian dan lembaga pada Januari lalu. Padahal dia sendiri dianggap belum mampu menangani 439 ribu guru honorer dengan baik. Ada juga kontroversi katebelece Yuddy minta fasilitas transportasi dan akomodasi untuk koleganya yang berpelesir ke Australia.
Di tengah kesibukan mudik dan arus balik, isu reshuffle yang pernah muncul Januari lalu kembali bertiup. Sejumlah tokoh partai mulai melakukan lobi sana-sini. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, misalnya, diam-diam datang ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa siang pekan lalu. Surya datang seorang diri, "menyelinap" melalui pintu khusus yang biasanya dilewati presiden dan tamu penting kenegaraan. Surya masuk ke ruang kerja presiden melalui lorong dekat Masjid An-Nur di kompleks Istana Kepresidenan. Akses ini terlarang bahkan bagi wartawan yang biasa meliput di Istana.
Sebagai penyokong pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Partai NasDem menempatkan tiga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…