Minim Pengalaman Penggawa Penyiaran
Edisi: 22/45 / Tanggal : 2016-07-31 / Halaman : 41 / Rubrik : NAS / Penulis : Wayan Agus Purnomo,, ,
HIRUK-pikuk terjadi di ruang rapat Komisi Informasi Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa malam pekan lalu. Sebagian anggota menyebar ke sejumlah sudut sembari menenteng secarik kertas putih. Mereka hilir-mudik mencari kolega dari fraksi lain. Rapat yang seharusnya dimulai pada pukul 18.30 molor hampir satu jam dari jadwal. Malam itu Dewan bakal memilih sembilan nama anggota Komisi Penyiaran Indonesia.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Evita Nursanty, mondar-mandir mendatangi anggota fraksi lain. Di kertas yang dia pegang, nama Obsatar Sinaga berada di urutan teratas. Beberapa kali dia memanggil nama politikus Partai Golkar, Meutya Viada Hafid. Sejurus kemudian, bersama politikus Partai Persatuan Pembangunan, Syaifullah Tamliha, ketiganya masuk ke ruang pimpinan. Lima belas menit berlalu, Meutya keluar dengan wajah mengerut. ââ¬ÂAlot, euy,ââ¬Â katanya sembari berjalan cepat.
Setiap fraksi mengkaveling satu titik di sekitar ruang rapat untuk melobi fraksi lain. Fraksi PDI Perjuangan, misalnya, memilih ruang makan untuk menegosiasikan calon unggulan mereka. Politikus PPP, Arwani Thomafi, sempat ditarik ke ruangan tersebut. Adapun Fraksi Partai Golkar memilih ruang tunggu Badan Anggaran sebagai tempat konsolidasi. Sempat berkumpul sejenak, anggota Fraksi Golkar pun menyebar ke banyak sudut.
Sempat meninggalkan arena lobi, MeuÃÂtya Hafid kembali masuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?