Bambu Versus Semen
Edisi: 23/45 / Tanggal : 2016-08-07 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : Bram Setiawan, ,
PAGI itu Ni Ketut Kiyeng terlihat sibuk di paon atawa dapur rumahnya di Desa Penglipuran. Perempuan 63 tahun itu tengah mengiris bawang. "Mau bikin sambal matah," kata Kiyeng. Paon berukuran 4 x 5 meter itu memang tempat Kiyeng memasak. Namun di dapur yang terbuat dari bambu itu ia juga biasa tidur menghabiskan malam. Makanya ia melengkapi paon-nya dengan alas tidur dan televisi. Dia merasa nyaman tidur di paon, yang berjarak sekitar 5 meter dari bangunan rumahnya. "Di sini hangat walaupun malam atau hujan," ujarnya.
Bukan hanya Kiyeng yang tidur di paon. Tatkala Tempo menelusuri rumah-rumah di Penglipuran, tak jarang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…