Tatkala Daniel Dan Arco Di Malang
Edisi: 23/45 / Tanggal : 2016-08-07 / Halaman : 64 / Rubrik : SN / Penulis : Eko Widianto, Seno Joko Suyono,
DANIEL Kok meminta para penari berinteraksi dengan benang. Koreografer asal Singapura yang menetap di Belgia itu menginginkan mereka membuat eksplorasi. "Tak ada yang salah dan benar," katanya. Lima belas koreografer muda dari berbagai kota yang mengikuti workshop riset artistik yang diadakan Indonesia Dance Festival di Ubud Hotel, Malang, Jawa Timur, tampak serius.
Benang itu mereka gerakkan atau seolah-olah benang yang menggerakkan mereka. Mereka antara lain Harry Ghulur, Otniel Tasman, dan Ari Ersandi. Termasuk penata tari muda Malang, Anny Meilia Shofa. Selain Daniel yang menjadi mentor workshop selama seminggu itu, ada koreografer Belgia, Arco Renz; perupa Nindityo Adipurnomo; dan teaterwan Joned Suryatmoko. Keempat seniman ini memiliki pengalaman yang berbeda tentang riset. Itu yang menarik.
Daniel, misalnya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.