Tiupan Peluit Freddy Budiman

Edisi: 24/45 / Tanggal : 2016-08-14 / Halaman : 27 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


MENYEBARKAN "pengakuan" terpidana mati Freddy Budiman bukanlah sebuah kejahatan. Ditulis oleh Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Haris Azhar, cerita yang kemudian tersebar di media sosial itu merupakan kritik kepada penegak hukum kita. Tapi, alih-alih berterima kasih, perangkat negara berlaku represif: Haris dilaporkan ke polisi dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Penyebaran "pengakuan" Freddy perlu diletakkan dalam konteks advokasi sang aktivis yang menolak hukuman mati. Kata "pengakuan" ditempatkan di antara tanda petik karena, ketika tulisan Haris disebarkan, Freddy telah dieksekusi bersama tiga terpidana lain. Diwarnai pro-kontra, selama dua tahun pemerintah Joko Widodo telah mengeksekusi 17 narapidana dalam tiga gelombang.

Haris…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.