Upaya Menghidupkan Karya Henk Ngantung

Edisi: 24/45 / Tanggal : 2016-08-14 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Dian Yuliastuti, ,


Sebuah lukisan Henk Ngantung tampak kusam dan menyedihkan. Lukisan berjudul Memanah itu memperlihatkan seorang pria bertubuh tegap yang sedang memanah dengan latar belakang beberapa pria lain. Meski lukisan itu diletakkan di dalam sebuah kotak kaca, betapa mudah pengunjung melihat kerusakannya. Di bagian kanan atas hingga tengah terlihat jejak pesta-pora rayap.

Di sebelah kotak kaca itu, pada dinding, terlihat sebuah reproduksi lukisan Memanah oleh Haris Purnomo, yang berupaya membuat lukisan rusak itu menjadi hidup dan lebih cemerlang. Di tangan Haris, tubuh pemanah itu terlihat lebih ramping. Adapun untuk warna bibir pria pada lukisan Henk yang berwarna merah, Haris membiarkan sedikit pucat, senada dengan warna kulit.

Kedua lukisan itu, asli dan reproduksi, bersanding menjadi bagian dari pameran di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, yang tengah memamerkan lukisan koleksi istana kepresidenan. Tentu saja tak mudah mewujudkan kembali lukisan karya Henk Ngantung.

Semua berawal ketika kurator pameran koleksi istana kepresidenan Mikke Susanto meminta Haris Purnomo melaksanakan tugas berat itu. Sebelum Ramadan lalu, Mikke mengajak Haris ke Istana Bogor untuk melihat lukisan Memanah karya Henk Ngantung di ruangan penyimpanan lukisan. Haris tertegun mengamati lukisan yang digelar di lantai ruangan.

"Mas Haris diam saja, tapi wajahnya terlihat seperti orang bingung, karena dia mendapat tanggung jawab yang besar untuk mereproduksi lukisan yang rusak itu," ujar Mikke kepada Tempo.

Lukisan itu awalnya diletakkan dalam posisi tidur, dialasi tripleks, karena kondisinya yang rapuh dimakan usia dan rayap. Lukisan dengan material kayu itu selama ini dibungkus dengan plastik untuk melindunginya dari debu, sinar matahari, dan rayap.

Dalam buku Koleksi Lukisan Sukarno, lukisan berjudul Memanah terlihat cemerlang.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…