Tak Jera Karena Penjara

Edisi: 24/45 / Tanggal : 2016-08-14 / Halaman : 72 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Abdul Manan, Syailendra Persada, Linda Trianita


Liberti Sitinjak masih mengingat kejadian pada awal 2014 itu. Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkotik penghuni sel isolasi, menyampaikan permintaan yang membuat dia geleng-geleng kepala. Kala itu, Liberti menjabat Kepala Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan.

Ada dua hal yang diminta Freddy. Pertama, ia minta pindah dari sel isolasi ke bagian belakang kompleks penjara. Kedua, Freddy minta izin memakai telepon pintar BlackBerry selama di penjara. "Sulit mengabulkan permintaan seperti itu," kata Liberti ketika menceritakan kejadian itu, Kamis pekan lalu.

Penolakan pertama Liberti tak membuat Freddy menyerah. Ia menawarkan imbalan uang dengan jumlah terus meningkat hingga Rp 30 miliar. Tapi Liberti tak mau terjebak. "Maksudnya 30 ember," kata Liberti mengulang tawaran terakhir Freddy kala itu.

Freddy merupakan satu dari empat narapidana yang dieksekusi mati pada 29 Juli lalu. Terpidana lain adalah Humphrey Ejike dan Michael Titus Igweh asal Nigeria serta Seck Osmane asal Senegal. Freddy, kelahiran Surabaya 39 tahun silam, divonis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…