Nyanyian Annie Dan Tuan Roosevelt

Edisi: 25/45 / Tanggal : 2016-08-21 / Halaman : 164 / Rubrik : LAY / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka, Seno Joko Suyono,


Annie merupakan drama musikal berlatar Amerika tatkala pada 1930-an mengalami resesi ekonomi. Annie adalah sosok gadis yatim-piatu berumur 11 tahun yang suka kabur dari panti asuhan untuk mencari orang tuanya. Ia kemudian diadopsi seorang jutawan yang mempertemukannya dengan Presiden Roosevelt.

Dipentaskan di Jakarta, dengan sutradara yang sama saat Annie pertama kali pada 1970-an dipentaskan di Broadway dan mendulang sukses besar, tontonan ini menghangatkan hati. Annie menyebarkan pesan optimisme: besok akan lebih baik daripada hari ini. Tomorrow, tomorrow, you're always a day away.


Ekonomi Amerika Serikat pada 1930-an menurun dramatis. Indeks bursa saham anjlok. Banyak bank gulung tikar. Pabrik-pabrik merumahkan buruh. Zaman itu disebut Depresi Besar. Penganggur ada di mana-mana. Jalanan New York dipenuhi pemandangan gelandangan kelaparan.

Presiden Franklin D. Roosevelt dan tim penasihatnya nyaris kehilangan harapan. Ia baru menggantikan Presiden Herbert Hoover pada 1933. Krisis yang dimulai pada masa Herbert Hoover semakin menjadi-jadi. Kekerasan multirasial merebak di sudut-sudut kota. Di tengah rapat genting tentang masa depan negara, seorang gadis cilik berambut merah yang dibawa sahabat sang Presiden, miliarder Oliver Warbucks, masuk ke ruangan kepresidenan dengan senyum lebar. Ia lincah. Ia bukan anak pemalu. Segera, ia mengajak sang Presiden bernyanyi. Tentang hari esok yang cerah (Tomorrow).

The sun'll come out

Tomorrow

Bet your bottom dollar

That tomorrow

There'll be sun!

Just thinkin' about

Tomorrow

Clears away the cobwebs,

And the sorrow

‘Til there's none!

The sun'll come out

Tomorrow

So ya gotta hang on

‘Til tomorrow

Come what may

Tomorrow!

Tomorrow!

I love ya

Tomorrow!

Lagu penuh semangat itu mencerahkan Roosevelt. Setelah beberapa menit turut bernyanyi dan menari bersama si gadis kecil, Roosevelt pun mendeklarasikan, ”Aku sudah memutuskan, pemerintahanku akan optimistis tentang masa depan bangsa ini!”

Kisah gadis kecil bernama Annie yang mampu meyakinkan Presiden Roosevelt ini tampil di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, sepanjang dua pekan lalu. Tentu sosok Annie adalah fiksi. Namun oleh banyak kritikus teater tontonan keluarga ini dianggap memotret situasi politis era Amerika terkena malaise besar. Saat itu Roosevelt dianggap berjibaku menyelamatkan dan memulihkan perekonomian negara. Annie adalah simbol pemberi harapan Amerika mampu keluar dari kemelut.

Annie yang hadir di Jakarta adalah versi klasik sesuai dengan pentas pertamanya di Broadway pada 1977. Ia juga dibesut oleh sutradara yang sama ketika Annie pertama kali…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…