Rayuan Maut Geng Narkotik
Edisi: 25/45 / Tanggal : 2016-08-21 / Halaman : 219 / Rubrik : HK / Penulis : Abdul Manan, Istman M.P., Nofika Dian N.
Keluarga Merri Utami malam itu siap-siap mendengar kabar terburuk. Mereka bahkan sudah menyiapkan upacara pemakaman untuk Merri. Semula Merri memang dijadwalkan akan dieksekusi mati pada Jumat dinihari, tiga pekan lalu.
Malam itu keluarga berkumpul di rumah Merri di Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur. Devi Christadiyanti, anak Merri, juga memutuskan tak menunggu di Nusakambangan pada malam rencana eksekusi 14 terpidana mati itu. Ketika baru menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam menuju Cilacap, Devi banting setir dan kembali ke Magetan.
Merri adalah satu dari 14 terpidana mati yang masuk daftar eksekusi pada 29 Juli lalu. Tapi Merri tak bernasib seperti empat terpidana lain yang jadi ditembak mati. Mereka adalah Freddy Budiman (warga Indonesia), Humphrey Ejike dan Michael Titus Igweh (Nigeria), serta Seck Osmane (Senegal). ââ¬ÂAlhamdulilah, Mama selamat,ââ¬Â kata Arinta Dea Dini Singgi, pengacara dari LBH Masyarakat, menirukan ucapan Devi lewat telepon dinihari itu, Senin pekan lalu.
Sampai detik-detik menjelang eksekusi yang tertunda, keluarga masih tak percaya bahwa Merri dengan sadar bekerja untuk jaringan narkotik internasional. Faktanya, pada Oktober 2001, Merri memang tertangkap membawa tas berisi narkotik di Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 42 tahun silam, Merri besar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…