Berdemokrasi Gaya Tentara

Edisi: 25/45 / Tanggal : 2016-08-21 / Halaman : 296 / Rubrik : INT / Penulis : Purwanto Setiadi , ,


Mengenakan kaus oblong bersablonkan kalimat ”I Love Gen. Prayuth”, Rackchart Wong-Arthichart bergegas masuk ke sebuah kedai kopi di salah satu lokasi di Bangkok. Jenderal Prayuth Chan-ocha adalah pemimpin junta di Thailand. Rackchart mahasiswa dan aktivis yang memperjuangkan demokrasi, maka kaus dengan desain itu tentu saja masuk kategori ”salah kostum”. Tapi dia buru-buru menunjuk bagian punggung kausnya: ada gambar sepasang jari yang disilangkan.

”Saya sendiri yang merancang,” kata anggota Resistant Citizens itu kepada Time, pekan lalu. ”Kami banyak melakukan kampanye satire melawan pemerintahan militer.”

Resistant Citizens adalah kelompok mahasiswa dan aktivis yang secara damai mengkampanyekan kembalinya demokrasi di negara yang dikuasai militer sejak kudeta pada 22 Mei 2014 itu. Tapi upaya mereka, juga siapa saja yang masih bernyali melawan militer dan belum dijebloskan ke penjara, tampaknya bakal berlangsung sangat panjang—jika tak bisa disebut sia-sia. Pada Ahad pekan lalu, melalui referendum yang diarahkan militer, 61 persen rakyat Thailand memilih mengiyakan rancangan konstitusi baru yang sepenuhnya melucuti kekuasaan lembaga-lembaga demokrasi.

Mereka yang memberikan suara dalam referendum hanya 54 persen dari total jumlah pemilih. Tapi ini sudah cukup bagi militer untuk memperoleh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…