Bertarung Menembus Mancanegara

Edisi: 29/45 / Tanggal : 2016-09-18 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Rofiqi Hasan, ,


KETUT Deni Ariyasa, 42 tahun, satu di antara pebisnis perak di Celuk, sangat gusar akan banyaknya pengusaha asing yang menguasai ekspor perak dari desanya itu. "Dari sepuluh besar eksportir perak dari Celuk, hanya dua yang orang Bali," katanya. "Pengusaha asing itu menguasai akses pasar karena unggul dalam hal tren desain, penguasaan teknologi, serta permodalan."
Para perajin dan pengusaha perak di Bali lebih berfokus pada penjualan retail di toko atau penjualan partai besar tanpa brand dari pembuatnya. Akibatnya, bukan nama pembuatnya yang terkenal di luar negeri, tapi nama si pembeli. "Saya sedih sekali. Setiap pameran di luar negeri, nama perak Bali diwakili oleh brand-brand asing, padahal yang mengerjakan perajin-perajin kita," ujarnya. "Kalau ada nama Made, Ketut, atau Wayan, pasti akan menggetarkan."
Persaingan itu juga makin berat karena munculnya turis-turis petualang yang mengumpulkan perajin, kemudian mereka memberi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…