Setelah Cikeas-kertanegara Buntu
Edisi: 31/45 / Tanggal : 2016-10-02 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Erwan Hermawan, Inge Klara Safitri
ANIES Baswedan menyelinap dari rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Pusat, pada Jumat dinihari pekan lalu. Dia meninggalkan rumah Ketua Umum Partai Gerindra itu tak seperti tetamu lain, yang keluar-masuk lewat gerbang utama sebelah kiri. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini keluar dari pintu pagar sebelah kanan.
Perhatian jurnalis yang memantau lobi-lobi di rumah Prabowo pada hari terakhir pendaftaran calon Gubernur DKI Jakarta tertuju pada pintu pagar sebelah kiri. Anies baru tepergok sejumlah wartawan ketika berdiri di dekat pintu mobilnya. Tapi ia tidak menjawab pertanyaan apa pun dan langsung masuk mobil.
Lewat tengah malam Jumat itu, Anies diundang koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, yang mencari kandidat. Lobi-lobi di antara petinggi partai belum mencapai titik temu. Beberapa saat setelah meninggalkan rumah Prabowo, kepada Tempo yang bertanya melalui telepon seluler, Anies menjawab, "Santai...."
Sepuluh menit setelah Anies pergi, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani keluar dari pintu pagar sebelah kiri rumah Prabowo. Ia menyatakan Gerindra dan PKS belum mengumumkan pasangan calon pada dinihari itu. Alasannya, petinggi kedua partai kelelahan sehingga pengumuman ditunda hingga Jumat siang.
Setelah memberi pernyataan ringkas, Muzani balik masuk ke rumah Prabowo. Tak lama berselang, sejumlah petinggi Gerindra, di antaranya Fadli Zon dan Ketua Gerindra Jakarta Muhammad Taufik, meninggalkan rumah tersebut. Sejumlah petinggi PKS, antara lain Presiden PKS Sohibul Iman, juga pergi. Pada dinihari itu, koalisi dua partai tersebut sepakat mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Pagi-pagi benar, beberapa jam setelah meninggalkan rumah Prabowo, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tiba kembali. Mereka kemudian berangkat bersama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…