Keadilan Dulu, Perdamaian Kemudian

Edisi: 33/45 / Tanggal : 2016-10-16 / Halaman : 116 / Rubrik : INT / Penulis : Sita Planasari Aquadini , ,


LAURA Solano, mahasiswi desain grafis di Kota Medellin, akhirnya berubah. Dalam perjalanan menuju kotak suara terdekat, ia bergumam: bagaimana mungkin ia membiarkan kelompok pemberontak yang telah meneror keluarganya sejak ia masih kecil dapat melenggang bebas tanpa hukuman?

Solano bagian dari generasi muda yang digadang-gadang mendukung kesepakatan damai pemerintah Kolombia-Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia alias FARC. Namun perdamaian seperti bukan hal penting. "Terlalu banyak keuntungan yang diberikan kepada mereka yang telah merugikan negara ini," kata Solano kepada The New York Times, Selasa pekan lalu. Bersama 50 anggota keluarga besarnya, perempuan 25 tahun ini lalu menolak kesepakatan damai yang telah diteken pemerintah Presiden Juan Manuel Santos dan pemberontak Marxis di Cartagena sepekan sebelumnya.

Solano dan keluarganya menjadi bagian dari 50,2 persen suara yang menentang kesepakatan damai. Mereka menang tipis dibanding kubu pendukung kesepakatan, yang meraup 49,8 persen suara.

Kekalahan ini membuat dunia terperanjat. Sejumlah jajak pendapat yang digelar beberapa pekan menjelang referendum menunjukkan peluang besar kubu pendukung kesepakatan damai. Mencium aroma kemenangan, pemerintah Kolombia dengan percaya diri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…