Gusar Di Tengah Pembantaian

Edisi: 33/45 / Tanggal : 2016-10-16 / Halaman : 56 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Lapsus., ,


SECARIK surat itu mengungkapkan kegelisahan Soe Hok-gie atas tragedi pembantaian simpatisan Partai Komunis Indonesia pada 1965-1968. Ditulis pada 20 Maret 1968, surat tersebut menggugat penjagalan massal di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Hok-gie menulisnya untuk Herbert Feith, sahabat diskusinya dari Australian National University, yang kerap menulis tentang Indonesia.

Hok-gie membuka surat itu dengan kalimat, "Bapak Herbert Feith yang baik." Ia kemudian menuturkan tragedi pembantaian orang-orang yang dituduh berafiliasi dengan PKI. Hok-gie mengutip laporan wartawan harian Kompas tentang cara milisi Pertahanan Rakyat dan Pertahanan Sipil menghabisi orang-orang PKI.

Hok-gie, misalnya, menuliskan kisah pembantaian di Purwodadi. Suatu malam, di atas pukul 21.00, milisi Pertahanan Rakyat dan Pertahanan Sipil bergerak menebar maut begitu kereta api Wirosari melintas. Hok-gie tak menyebutkan lokasi persis pembantaian. Tapi ia memperkirakan korban pembantaian malam itu mencapai 75 orang. "Mereka dipukul dengan besi, ditikam, dan kadang-kadang ditembak," tulisnya.

Operasi "pembersihan" PKI di berbagai daerah itu dikenal dengan Operasi Kikis I…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…