Tentang Monaris, Saudara Kami ...
Edisi: 43/20 / Tanggal : 1990-12-22 / Halaman : 38 / Rubrik : OBI / Penulis :
IA masih sangat muda untuk meninggal dengan beberapa penyakit sekaligus. Ia
masih sangat diharapkan oleh kedelapan anaknya, oleh keluarganya, oleh para
rekannya -- saudara-saudara sekerjanya di TEMPO. Tapi Monaris Wilson
Simangunsong, yang lahir di Balige, 14 Juni 1950, memang harus pergi Sabtu
malam yang lalu, untuk hidup yang lain, yang abadi. Tuhan menghendaki
demikian. Perpisahan begini memang tak mudah dijelaskan.
; Mungkin ini juga suatu petunjuk betapa kerasnya pekerjaan wartawan bisa
menyedot kehidupan seorang yang sangat berbakat, sangat berdedikasi, dan
sangat berbudi. Sebelum Monaris jadi reporter TEMPO Biro Medan pada 1980, ia
bekerja di harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Semasa di koran itu, ia
membongkar kasus penimbunan semen di Medan, yang membuat Pangkopkamtib Sudomo
(waktu itu) turun tangan dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…