'hangman' Asal Tokyo

Edisi: 35/45 / Tanggal : 2016-10-30 / Halaman : 42 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono., Dian Yuliastuti,


RAHANG dan leher Takuzo Kubikukuri tentu sedemikian kuat. Seperti seseorang yang melakukan bunuh diri, ia naik ke sebuah kursi. Takuzo memasukkan kepalanya ke lubang tali gantungan dan mengepaskan sisi bawah tali ke rahangnya. Ia mengaitkan tali itu ke sebuah cantelan baja yang tergantung di langit-langit, lalu membebaskan diri dari kursi. Tubuhnya berayun-ayun dengan kedua lutut sedikit tertekuk. Tali gantungan itu memang dilapisi kain. Tapi, sedikit tali itu melorot dari rahang ke tenggorokan, dia bisa tercekik, dan tak mustahil tewas.

Lelaki 67 tahun yang dikenal suka berkelana ke tempat pertunjukan underground di mana pun di dunia ini tersebut menyajikan performance gantung diri. Takuzo dijuluki The Hangman. Dan, dua pekan lalu itu, ia melakukan "aksi bunuh diri" dengan nyaman di hadapan penonton Salihara International Performing Art Festival, Jakarta. Matanya terpejam saat ia terayun-ayun kurang-lebih sepuluh menit. Ia seperti sangat menikmati. Tak terasa ada kesakitan pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.