Faktor 55 Menit Jessica
Edisi: 36/45 / Tanggal : 2016-11-06 / Halaman : 74 / Rubrik : HK / Penulis : Abdul Manan, Erwan Hermawan,
JESSICA Kumala Wongso sudah memutuskan mengajukan permohonan banding bahkan sebelum hakim memvonis dia bersalah. Ia mengutarakan keputusannya itu pada Selasa siang pekan lalu, ketika berbincang dengan pengacara Otto Hasibuan, di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
"Jess, Kamis kan sidang putusan. Bagaimana perasaanmu?" tanya Otto.
"Saya yakin bebas, karena saya tidak melakukannya," kata Jessââ¬âsapaan akrab Jessica.
"Sebagai pengacara, saya melihat bukti kasus ini tidak kuat. Tapi bagaimana kalau tidak bebas? Kita harus siap dengan kemungkinan terburukââ¬Â¦."
"Bahkan dihukum sehari pun saya tidak terima," ujar Jessica.
"Jadi nanti akan langsung banding?"
"Ya. Langsung banding."
Kamis pekan lalu, kemungkinan terburuk yang dibayangkan Otto menjadi kenyataan. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Jessica bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin, 27 tahun. Menurut hakim, Jessica menaruh racun sianida pada kopi yang diminum Mirna di Kafe Olivier, West Mall, Grand Indonesia, Jakarta, pada 6 Januari lalu. Majelis hakim yang terdiri atas Kisworo, Binsar Gultom, dan Partahi Tulus Hutapea menghukum Jessica 20 tahun penjara.
Bagi Otto, vonis hakim itu tak terlalu mengejutkan. Hukuman 20 tahun merupakan ancaman minimal dalam kasus pembunuhan berencana. "Yang mengagetkan saya adalah pertimbangan hakim," kata Otto, Jumat pekan lalu. "Dari sepuluh saksi ahli yang kami ajukan, tak satu pun yang dijadikan pertimbangan."
* * *
Pertemanan Jessica dan Mirna berhulu jauh di masa lalu, ketika mereka sama-sama kuliah di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Mereka berteman dekat dengan dua mahasiswa asal Indonesia lainnya, Boon Juwita alias Hani dan Vera Rusli. Ketika lulus pada 2008, Jessica tetap tinggal dan bekerja di Negeri Kanguru. Sedangkan ketiga temannya pulang ke Indonesia.
Pada 2014, menurut suami Mirna, Arief Setiawan Soemarko, Jessica dan Mirna pernah bertemu di Sydney. Ketika makan bersama, Mirna menasihati Jessica ihwal pacarnya. "Ngapain lu masih pacaran sama anak yang pakai narkoba dan suka utang," kata Arief, menirukan Mirna, Kamis pekan lalu. Setelah pertemuan itu, Arief melihat hubungan Jessica dan Mirna tak seakrab sebelumnya.
Otto Hasibuan punya versi lain soal pertemuan Sydney itu. Dari cerita Jessica, kata Otto, justru Mirna yang curhat soal masalah hubungannya dengan Arief.
Arief melanjutkan cerita, Mirna kembali berkomunikasi dengan Jessica setahun kemudian. Jessica menelepon Mirna. "Gue lagi di Singapura nih, mau ke Indonesia. Ketemuan yuk," ujar Jessica. "Ngapain lu ke Indonesia," kata Arief menirukan Mirna. Arief menduga, tanggapan Mirna itu membuat hubungan dengan Jessica kembali renggang.
Menurut Otto, Jessica memang berencana ke Indonesia setelah keluar dari New South Wales Ambulance sebulan sebelumnya. Di lembaga itu, Jessica bekerja sebagai desainer grafis. Jessica berencana pulang ke Indonesia jika menemukan pekerjaan yang cocok.
Toh, ketika Jessica ke…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…