Kabar Intelijen Yang Menyengat Cikeas

Edisi: 37/45 / Tanggal : 2016-11-13 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wayan Agus Purnomo, Arif Zulkifli, Diko Oktara


AMIR Syamsuddin tiba di ruang kerja Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, tepat pukul sepuluh malam, Ahad pekan lalu. Di ruang kerjanya, Ketua Umum Partai Demokrat itu sudah menunggu. Dengan wajah gusar, Yudhoyono mulai bercerita. Dia mengatakan ada informasi intelijen yang menuduhnya sebagai penyandang dana unjuk rasa umat Islam pada Jumat pekan lalu. "Beliau tak nyaman dan bilang isu ini harus segera dihentikan," ujar Amir.

Mulanya, Amir tidak mengetahui persoalan yang bakal dibicarakan Yudhoyono. Sebab, tiga jam sebelumnya, dia ditelepon ajudan Yudhoyono tanpa pembicaraan spesifik. "Pak Amir bisa datang ke Cikeas?" kata Amir menirukan permintaan sang ajudan. Tanpa banyak bertanya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu segera berangkat ke Cikeas dari rumahnya di Jalan Agus Salim, Jakarta. Amir menyebutkan ada tiga politikus Demokrat lain yang datang malam itu.

Seorang politikus Demokrat menuturkan, Yudhoyono bercerita malam sebelumnya menerima mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Purnomo datang ke Cikeas karena mengaku membawa pesan seorang menteri Presiden Joko Widodo. Salah satu hal yang Purnomo bicarakan adalah demonstrasi pada 4 November, termasuk kemungkinan kericuhan. Yudhoyono heran, potensi kerusuhan dilaporkan kepadanya. Menurut politikus ini, Yudhoyono merasa dituduh sebagai penggerak unjuk rasa.

Amir Syamsuddin tertawa saat ditanyai soal pertemuan Yudhoyono dengan Purnomo. "Saya tak hadir. Kalau informasinya benar, wajar kan SBY marah," ujar Amir. Adapun Purnomo belum bisa dimintai konfirmasi. Saat nomor teleponnya dihubungi, seorang perempuan mengatakan Purnomo sedang tak berada di tempat. "Nanti saya sampaikan ke Bapak," ujarnya sembari menutup telepon.

Informasi lain yang dibicarakan elite Demokrat dan diduga dijadikan alat untuk menyeret Yudhoyono adalah komunikasi dengan seorang petinggi Majelis Ulama Indonesia. Komunikasi via telepon ini terjadi setelah Agus Harimurti Yudhoyono berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 7 Oktober lalu. Seusai pertemuan ini, sang petinggi MUI sempat mengontak Yudhoyono dan menyatakan dukungan kepada pasangan Agus-Sylviana Murni.

Lima hari berikutnya, MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan Basuki…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…