Danau Segara Anak, Bulan Sabit Kaldera Rinjani
Edisi: 37/45 / Tanggal : 2016-11-13 / Halaman : 76 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Nurdin Kalim, ,
Matahari senja perlahan-lahan luruh di Danau Segara Anak. Sinar keemasannya berpendar-pendar di atas permukaan danau yang tenang. Di rembang petang pada Senin pertengahan Oktober lalu itu, suasana tasik tua tersebut cukup sepi. Hanya ada tujuh tenda turis yang tengah berkemah di tepi danau. "Biasanya bisa puluhan. Kita kadang sampai enggak mendapat tempat untuk mendirikan tenda," kata Mastur, 38 tahun, porter yang mengantarkan Tempo. Suasana sepi itu, menurut Mastur, akibat meletusnya Gunung Barujari pada akhir September lalu. "Banyak tamu yang batal naik Rinjani," ujar pria asal Dusun Torean, Desa Loloan, Lombok Utara, itu.
Gunung Barujari menjulang di tengah Danau Segara Anak, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari tempat turis-turis itu berkemah. Gunung berapi aktif itu muncul hampir bersamaan dengan proses terbentuknya Segara Anak setelah letusan dahsyat Gunung Rinjani purba (Gunung Samalas) pada 1257. Akibat letusan berkekuatan 7 pada skala VEI (volcanic explosivity index) itu, tubuh Gunung Samalas runtuh dan kemudian membentuk kaldera raksasa dengan diameter sekitar 7,5 x 6 kilometer, sehingga tersisa puncak dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang sekarang dikenal dengan puncak Rinjani.
Menurut peneliti Museum Geologi Bandung, Heryadi Rachmat, setelah 300-400 tahun, di kaldera raksasa itu terbentuk Danau Segara Anak, yang airnya bersumber dari hujan dan mata air di sana. Setelah terbentuknya danau seluas sekitar 11 juta meter persegi dengan kedalaman 50-230 meter itu, magma di perut Rinjani ternyata terus bergolak. Itu ditandai dengan munculnya kerucut Gunung Barujari dari dalam Segara Anak. "Saat ini Gunung Barujari telah mencapai ketinggian 2.376 mdpl," kata Heryadi, yang kini tengah menyusun buku tentang sejarah evolusi Rinjani.
Segara Anak, yang terletak pada ketinggian 2.008 mdpl, merupakan danau kaldera dengan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia, bahkan dunia. Hawanya dingin, berkisar 15-18 derajat Celsius, dan jika malam suhunya bisa anjlok sampai 5 derajat Celsius. Kabut bisa muncul tiba-tiba, menggantikan pagi atau petang yang cerah di danau berbentuk bulan sabit yang dikelilingi tebing terjal Gunung Rinjani itu.
Pesona alam Segara Anak menjadi daya tarik wisata dan ikon Rinjani. Pada 2004, majalah National Geographic Traveler dan lembaga perlindungan alam Conservation International menobatkan kawasan itu sebagai tujuan wisata alam terbaik. Saat ini kawasan yang masuk Taman Nasional Gunung Rinjani itu sedang diusulkan sebagai anggota geopark (taman bumi) dunia atawa UNESCO Global Geopark.
Sejak 2000-an, Rinjani dan Segara Anak memang kian populer di kalangan turis,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…