Pulang Ke Armenia

Edisi: 40/45 / Tanggal : 2016-12-04 / Halaman : 68 / Rubrik : IMZ / Penulis : Famega Syavira Putri, ,


"Kamu sudah melihat Ararat? Sayang sekali, ya, kamu belum bisa melihat Ararat," kata hampir semua orang yang saya temui di Yerevan, ibu kota Armenia. Awan gelap memayungi Yerevan dua minggu tanpa henti selama saya berada di sana mulai pertengahan Oktober hingga awal November lalu.

Gunung Ararat adalah kebanggaan Armenia dan dianggap sebagai lambang negara. Cap resmi Armenia di paspor saya berbentuk Gunung Ararat. Tak terhitung lagi puisi dan lagu yang diciptakan untuk memuja Ararat. Tapi cinta warga Armenia kepada Ararat boleh dibilang bagai pungguk merindukan bulan. Mereka hanya bisa menatap Ararat tanpa bisa menyentuhnya.

Tak seperti pungguk dan bulan yang terpisah ribuan kilometer, Armenia dan Ararat hanya dipisahkan oleh Sungai Arax. Ararat, gunung kesayangan Armenia, tidak terletak di dalam negeri, tapi masuk wilayah Turki. Gunung itu bisa dilihat jelas dari Yerevan, begitu dekat tapi tak terjangkau.

Posisi terdekat untuk melihat Ararat adalah Khor Virap, sebuah gereja di dekat perbatasan Turki-Armenia. Armenia dan Turki hanya berjarak sepelemparan batu, tak sampai satu kilometer. Tapi jangan coba-coba nekat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…