Kota Tua Dari Lensa Isabelle
Edisi: 41/45 / Tanggal : 2016-12-11 / Halaman : 56 / Rubrik : SN / Penulis : Amandra Mustika Megarani , ,
JUMAT, pukul setengah delapan pagi. Musik berdentum-dentum di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta. Sekitar 60 orang tengah berkumpul di sana, mengikuti irama bertempo cepat dengan aerobik bersama. Dian, sang instruktur aerobik, memimpin dari tangga Museum Sejarah Jakarta. Dian menjadi obyek yang dipotret Isabelle Boon pagi itu.
Potret Bu Dian yang memimpin aerobik itu kini dipajang dalam pameran tunggal Boon yang bertajuk "Heritage in Transitions" di Gedung Tjipta Niaga, Kota Tua, Jakarta, hingga Januari tahun depan. Dalam potret, Bu Dian tidak lagi muda, tapi ukuran perutnya tak kalah dengan mereka yang masih muda. Bu Dian merupakan metafora obyek yang menjadi latar potret itu: kota tua yang tengah direvitalisasi. Pada saat yang sama, Bu Dian hanyalah satu dari puluhan aktivitas di Kota Tua yang terekam oleh bidikan lensa kamera Boon.
Lalu ada Antoni, pemain skateboard yang dipotret aksinya di pelataran Taman Fatahillah. Ada juga potret muda-mudi yang sedang melakukan selfie di pelataran yang sama. Potret turis lokal berpose bersama "patung hidup" saat akhir pekan. Tapi Boon, fotografer asal Rotterdam, Belanda, tidak berhenti di sana. Dia memasuki gedung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.