Fidel

Edisi: 41/45 / Tanggal : 2016-12-11 / Halaman : 114 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,


DI kamar pribadinya di Palacio de la Revolución—sebuah ruang besar yang tak berhias—Fidel Castro bekerja di antara puluhan buku yang tersusun di lemari dan beberapa raut patung.

Tampak wajah mendiang José Marti, tentu. Penyair, esais, dan aktivis penggerak revolusi kemerdekaan Kuba di akhir abad ke-19 ini sering disejajarkan dengan dirinya, tokoh revolusi abad ke-20. Kini mausoleumnya di Santiago de Cuba akan didampingi makam Castro. Marti tewas 18 Mei 1895, dalam pertempuran melawan tentara Spanyol. Tapi bersama sajak yang kemudian jadi lagu nasional yang termasyhur, Guantanamera, ia menanamkan dendam pembebasan seperti api dalam sekam.

Sajakku adalah kijang luka
yang mencari tempat berlindung di tinggi gunung

Mi verso es un ciervo herido,
que busca en el monte amparo

Ada sikap gagah dalam perumpamaan yang puitis itu—sebuah tekad justru ketika harapan nyaris mustahil; Marti gugur hanya sebulan setelah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…