Hantu Gulen, Teror Di Galeri Seni

Edisi: 44/45 / Tanggal : 2017-01-01 / Halaman : 126 / Rubrik : INT / Penulis : Idrus F. Shahab, ,


Kematian menghampirinya dari belakang. Kalimat penutup belum sempat diucapkannya ketika wajah duta besar yang tengah menyampaikan pengantar pameran foto "Rusia di Mata Orang Turki" itu tiba-tiba kecut. Ia seperti menahan sakit yang amat-sangat, sebelum tubuhnya terkapar dengan tangan terentang. Peluru pertama mungkin menembus salah satu paru-paru Duta Besar Andrey Karlov, kendati sesudah itu masih ada delapan peluru ditembakkan ke badannya yang lebar, sekadar memastikan kematiannya, Senin malam pekan lalu.

"Jangan lupa Suriah..., jangan lupa Aleppo...," kata penembaknya. Mengambil alih panggung, si penembak, Mevlut Mert Altintas, seorang polisi antihuru-hara berusia 22 tahun yang sedang tak bertugas, lantas mengucapkan takbir beberapa kali. Menurut keterangan kepolisian, Altintas yang berjas-dasi gelap layaknya petugas keamanan itu cepat menyusul korbannya: ia menemui ajal di tempat yang sama di tangan petugas keamanan. Ya, Altintas mati muda, dan meninggalkan pesan jelas: Rusia harus membayar mahal atas segala mudarat yang ditimbulkannya terhadap warga Aleppo, Suriah.

Sayang sekali, amarah dan pengorbanan Altintas tak serta-merta bisa membendung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…