Media Sosial Yang Beradab

Edisi: 45/45 / Tanggal : 2017-01-08 / Halaman : 40 / Rubrik : KL / Penulis : Putut Widjanarko, ,


DALAM beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi di media sosial. Menurut Presiden, dunia maya kini cenderung menjadi medan saling ejek, saling maki, saling fitnah, dan bahkan saling adu domba, yang sejatinya bukan karakter bangsa ini. Hasilnya adalah masyarakat yang terpolarisasi dan demokrasi yang terkoyak.

Sebenarnya gejala polarisasi media sosial ini bukan khas Indonesia. Kampanye Brexit di Inggris, Agustus 2016, yang memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa, adalah contoh lain. Tapi yang lebih sengit dan terbaru adalah pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Donald Trump dan Hillary Clinton, ketika jagat media sosial diwarnai polarisasi yang dipicu oleh kabar bohong, hoax, rumor, atau ujaran kebencian. Pada bulan terakhir menjelang pemungutan suara, ternyata berita palsu lebih banyak tersebar dan dikonsumsi ketimbang berita dari media arus utama (mainstream) di Facebook.

Internet dan media sosial memang telah menjadi sarana emansipatoris yang mampu menyalurkan suara orang-orang yang sebelumnya tertindas atau terpinggirkan. Ini karena mereka bisa menyiasati pengaruh pemerintah dan media arus utama. Hasilnya adalah sebuah ruang publik yang lebih beragam tempat pasar gagasan (market of ideas) menjadi sehat. Masyarakat pun bisa memilih gagasan yang menurut mereka paling bisa diterima setelah menelisik sebanyak mungkin ide yang dijajakan pada ruang publik itu.

Mengapa yang terjadi justru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…