Satelit Mini Setelah Lama Bermimpi

Edisi: 45/45 / Tanggal : 2017-01-08 / Halaman : 84 / Rubrik : ILT / Penulis : Amri Mahbub, ,


JOSAPHAT Tetuko Sri Sumantyo, 46 tahun, punya mimpi besar ketika masih berusia lima tahun. Mimpinya itu bahkan melampaui imajinasi anak-anak seusianya. Josh—sapaan akrabnya—suatu hari bertekad membuat satelit radar untuk Indonesia. Ia ingin melihat Indonesia punya satelit sendiri, buatan dalam negeri, dan bukan membeli ataupun menyewa dari negara lain.

Semua berawal ketika ayahnya, Michael Suman Juswaljati, instruktur Pasukan Gerak Tjepat Angkatan Udara—kini Komando Pasukan Khas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara—mengajak Josh kecil ke Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo. Di sana, ia terpana pada sederet layar radar yang terus berputar untuk menunjukkan keberadaan pesawat di atas langit Solo dan sekitarnya.

Josh seolah-olah mendapat mainan baru. Ia terus mengamati layar radar tersebut. Tapi kekagumannya hilang ketika ia mengetahui bahwa teknologi canggih tersebut bukan buatan orang Indonesia. Sejak itu, angan-angan untuk membuat satelit radar menggelayut di pikirannya. Kesempatan untuk mewujudkan mimpi besarnya itu akhirnya datang pada 2013.

Sebagai profesor radar dari Chiba University, Jepang, Josh mendapat kesempatan mengembangkan satelit radar sendiri. Di bawah Josaphat Microwave…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…