Monolog Samurai Yantoro
Edisi: 49/45 / Tanggal : 2017-02-05 / Halaman : 47 / Rubrik : SN / Penulis : Pito Agustin Rudiana , ,
"Bahwa nyawa semurah sehelai bulu. Ia tak berarti apa-apa bagi mereka yang mencintai kematian untuk membela kehidupan. Hidup itu hanya sebuah wadah, mati adalah kemuliaan yang hidupââ¬Â¦."
Yustinus Yantoro membuka monolog berjudul Samurai Sakate arahan sutradara Sambodo Wijokongko di Gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta, Kamis malam dua pekan lalu. Yantoro memerankan seorang pendekar samurai Takamori Sakate. Ia mengenakan kimono merah muda, lengkap dengan pedang samurai (wakizhasi) di pinggang kiri dan potongan rambut nyaris botak dan menyisakan baris-baris rambut di tengah dan samping kepala yang kemudian diikat ke belakang.
Di atas pentas yang berlatar shojiââ¬âpintu kayu berlapis kertas transparan khas Jepang yang bisa digeserââ¬âTakamori Sakate memperkenalkan diri sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.