'sumpah Palapa' Sang Dokter
Edisi: 49/45 / Tanggal : 2017-02-05 / Halaman : 52 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Lapsus, ,
SIANG itu Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Yogyakarta. Sebotol air mineral merek terkenal tersaji di depannya. Tapi, sejak ia duduk di kursi pembicara hingga beringsut pulang, air itu tak berkurang sedikit pun. "Saya lupa kalau beliau tidak akan minum air pabrikan asing itu," kata Ketua Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta Sutrisnowati, penyelenggara seminar tersebut.
Hasto memang "alergi" terhadap air mineral semacam itu. "Saya terganggu betul dengan air mineral produksi asing. Padahal kita ini punya perusahaan daerah air minum, bukan air mandi," ucap Hasto, awal Januari lalu.
Itu sebabnya, sejak terpilih sebagai Bupati Kulon Progo pada 2011, Hasto langsung memerintahkan Direktur PDAM Kulon Progo Jumantoro mulai mempelajari, mengurus perizinan, dan mengupayakan pendirian pabrik air mineral lokal. Lokasi mata air yang dipilih adalah Clereng, tak jauh dari Waduk Sermo, Kecamatan Kokap. Adapun pengolahan airnya agar langsung layak minum berada di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih.
Pada 2012, air mineral bermerek AirKU mulai dipasarkan ke seluruh Kulon Progo serta di pinggiran Kabupaten Bantul dan Sleman. "Target kami mencukupi pasar Kulon Progo dulu. Kalau kabupaten lain mau bikin serupa, kami senang berbagi ilmu," ujar Jumantoro.
Jumantoro menuturkan, dengan mempekerjakan 12 karyawan tetap, tiap bulan pabrik AirKU mampu memproduksi 2 juta air mineral kemasan gelas, 800 kotak kemasan botol 600 mililiter, dan 8.000 ukuran galon. "Setidaknya kami mengambil sepersepuluh pasar air mineral merek ternama di sini," kata Jumantoro. Harga yang lebih murah menjadi daya tarik pembeli. Untuk menjamin serapan produksi AirKU, Hasto mewajibkan air mineral ini dikonsumsi di kantor-kantor pemerintah dan menjadi minuman wajib acara resmi.
AirKU kini menjadi salah satu program andalan Bela Beli Kulon Progo, yang dicanangkan Hasto pada 2013. "Kalau ingin membela daerah, ya, belilah barang-barang produksi Kulon Progo," ujar Hasto. "Itu cara saya melawan kemiskinan: dengan menciptakan pasar sendiri dari barang-barang produksi kita sendiri."
TIGA bulan sejak dilantik menjadi Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengangkat "sumpah palapa". "Saya belum akan makan nasi selama masih ada orang miskin di Kulon Progo," katanya.
Janji ini dia terapkan hingga sekarang. Hasto hanya makan tiwul, growol, dan singkong rebus.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…