Politik Uang Tanah Jawara

Edisi: 51/45 / Tanggal : 2017-02-19 / Halaman : 48 / Rubrik : NAS / Penulis : Syailendra Persada, Muhammad Kurnianto,


MENGHELA napas panjang, calon Gubernur Banten Rano Karno langsung kuyu mendengar kabar itu. "Kalau kayak gini, peluang menang tipis," kata Rano sebelum penandatanganan pakta integritas "Pilkada tanpa Politik Uang" di Teras Kota, Tangerang, Banten, Rabu pekan lalu.

Sore itu, lima menit sebelum Rano naik panggung, seorang anggota tim suksesnya mengabarkan bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum Banten menghentikan pengusutan dugaan bagi-bagi uang dalam kampanye di Cisauk, Kabupaten Tangerang. "Saya yakin menang. Tapi, kalau lawannya duit, kami bisa kewalahan," ujar Rano.

Semula Rano berharap Badan Pengawas Pemilu akan serius mengusut semua laporan permainan uang. Belakangan, harapan Rano mulai menipis. "Kalau yang buktinya jelas saja dilepas, bagaimana laporan lain?" katanya. Padahal sekali Badan Pengawas tak tegas, menurut Rano, menjelang hari pencoblosan, permainan uang bisa lebih marak.

Rano Karno—berpasangan dengan Embay Mulya Syarif—bertarung melawan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy untuk menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022.

Pasangan Rano-Embay diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sedangkan pasangan Wahidin-Andika disokong Partai Golkar, Demokrat, Hanura, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Rano adalah calon inkumben. Sebelumnya, ia menjadi Gubernur Banten setelah menggantikan Gubernur Atut Chosiyah, yang divonis tujuh tahun penjara karena menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, pada September 2013. Rano menggandeng Embay, tokoh masyarakat yang juga salah satu pendiri Provinsi Banten.

Adapun Wahidin Halim pernah menjadi Wali Kota Tangerang selama dua periode, kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Demokrat. Wahidin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?