Amunisi Di Ronde Kedua
Edisi: 52/45 / Tanggal : 2017-02-26 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Aprianto, Ghoida Rahmah, Arkhelaus Wisnu
MALAM sebelum pemilihan Gubernur Jakarta pada Rabu pekan lalu, Muhammad Rifky alias Eki Pitung dihubungi seorang anggota tim kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ketua Barisan Betawi, relawan Agus Harimurti-Sylviana Murni, itu diajak mengalihkan dukungan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Ikut kami saja," kata Eki menirukan ajakan itu, Kamis pekan lalu. "Besok calon nomor satu suaranya mentok 19-20 persen."
Nomor satu adalah nomor urut Agus-Sylvi, sementara Anies-Sandi nomor tiga dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat nomor dua. Menurut Eki, si pelobi mengatakan persentase tersebut berdasarkan sigi internal pasangan nomor tiga yang tidak dirilis.
Eki sempat tak percaya. Hitungan terakhir berbagai lembaga survei menunjukkan suara Agus-Sylvi sejelek-jeleknya masih di atas 20 persen. Esoknya, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Agus-Sylvi malah dipilih oleh hanya 17 persen warga Jakarta.
Eki tak langsung mengalihkan dukungan dengan alasan akan mengevaluasi pencoblosan putaran pertama. "Jangan sampai kalah dua kali," ujarnya. Tapi Barisan Betawi, yang menaungi sejumlah organisasi kemasyarakatan Betawi, seperti Forum Betawi Rempug (FBR) dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), tak mungkin menyokong Basuki-Djarot. "Kami penentang Ahok," kata Eki, yang pernah menggeruduk Ahok di Balai Kota.
Seorang juru lobi tim Anies-Sandi adalah Muhammad Taufik. Politikus Gerindra itu mengatakan telah menghubungi beberapa kelompok relawan Agus-Sylvi, termasuk Barisan Betawi. Setelah pencoblosan, lobi-lobi makin gencar. Taufik tak henti mengontak koleganya di Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Taufik bergegas mencari dukungan menghadapi putaran kedua untuk menggaet pendukung Agus sebanyak-banyaknya. Ia melihat Anies-Sandi berpeluang mengalahkan Basuki-Djarot karena suara keduanya tak terpaut jauh. Hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum menunjukkan Ahok mendapat 42,91 persen dan Anies 40,05 persen.
Pada Kamis malam pekan lalu, Taufik bertemu dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…