Wedhatama
Edisi: 01/46 / Tanggal : 2017-03-05 / Halaman : 106 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,
Pada suatu hari di tahun 1870-an, di Istana Mangkunegaran sebuah naskah selesai ditulis: sehimpun puisi yang frasa-frasanya dikutip orang di Jawa Tengah sampai sekarang: Serat Wedhatama.
Serat itu terasa masih "bicara", mungkin karena ia seakan-akan cetusan hari ini: pergulatan batin seseorang yang menghadapi desakan Islamisasi di sekitarnya. Dalam 100 bait itu kita bersua dengan seseorang yang dibesarkan dalam sebuah tradisi lokal yang bangga akan nilai-nilainya tapi terluka oleh zaman yang berubah.
Naskah itu disebut sebagai karya puncak kesusastraan Jawa abad ke-19. Mungkin berlebihan. Yang pasti, melalui beberapa generasi, Wedhatama ditembangkan dengan khidmat oleh para literatiââ¬âdianggap kitab petunjuk spiritualââ¬âtapi juga dikenal luas hingga para pengamen di tepi jalan Solo dan Yogya hafal tiap baitnya.
Disebutkan bahwa penggubahnya Mangkunegara IV, yang waktu itu berkuasa di sebagian wilayah Surakarta. Dalam riwayat resmi ditulis, ia memang kelihatan istimewa sejak remaja. Kakeknya memberinya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…